Ingin Sehat? Wedang Jahe, Please!
Mau panjang umur? Simak cerita yang berikut
. .
Tahun-tahun terakhir ini, orang-orang di
kampungku menderita aneka ragam penyakit, yang doeloe tidak pernah terjadi pada
generasi-generasi sebelumnya. Bahkan, ketika saat ini generasi ayahku masih
segar bugar pada usia mereka yang mendekati 80tahun-an, generasi-generasi
setelahnya bahkan sudah banyak yang meninggal karena sakit liver, jantung,
ginjal, diabetes, asam urat, atau masih hidup tetapi dalam keadaan tidak sehat.
Menoleh ke belakang, doeloe, ketika lebaran
tiba, orang-orang menyediakan minuman dari sirup buatan sendiri dengan
bahan-bahan yang sudah pasti baik. Kini, tren yang berkembang adalah bahwa
orang-orang lebih memilih menyediakan sprite, the botol, coca-cola, fanta, dan
minuman pabrikan sejenis lainnya karena dianggapnya mewakili modernitas.
Doeloe, selepas bekerja di sawah, para
pekerja disuguhi wedang jeruk panas/hangat, Wedang Jahe, dan minuman hangat lainnya. Kini, untuk sebuah nilai
modernitas, warga memilih menyuguhi es jeruk, es sirup, atau berbagai minuman
dingin lainnya.
Doeloe orang-orang di kampung saya memakan
makanan segara olahan sendiri, seperti ikan, telur, tahu tempe, sambal terasi, sayur,
dan berbagai makanan segar olahan sendiri lainnya. Kini, banyak makanan ringan
olahan pabrik dengan berbagai pewarna dan perasa yang entah baik atau tidak,
yang sepertinya banyak menggunakan jasa pengawet. Orang-orang kampungku kini
banyak yang mengkonsumsi bakso dan nugget untuk daging olahan, daging ayam
negeri yang disuntik hormon, dan konsumsi makanan yang menurutku kurang sehat,
dan berbagai makanan kurang sehat lainnya.
Doeloe orang-orang kampung saya makan ikan
tanpa formalin atau pengawe berbahaya lainnya. Kini, makanan mereka sudah
tercemar akibat ulah pedagang ikan yang tidak bertangggung jawab akan
keselamatan bangsanya.
Nhah, rasanya belum terlambat kalau aku
mengajak para pembaca untuk kembali hidup sehat dari pola makan dan
makanan. Benar kan? Belum terlambat,
kan? Yuk maree kita mulai dari Wedang
Jahe.
Wedang
Jahe ini, selaiin berfungsi menghangatkan
tubuh, menyembuhkan masuk angin, juga melangsingkan tubuh. Keren kan? Emang
keren. Siap? . . .
Bahan-bahan:
1 liter air
1 ons jahe
Gula putih sesuai selera
5 butir cengkih
Cara membuatnya
super mudah:
1.
Jahe dicuci
bersih, dikeringkan, lalu dipanggang dipanggang supaya layu, hingga kulitnya agak
mengelupas tetapi tidak sampai terbakar
atau tidak sampai gosong, lalu dikupas. Siram dengan air hingga bersih.
2.
Keprak
jahe lalu masukkan ke dalam 1 liter air yang sudah mendidiih dengan cengkih di
dalamnya. Masak hingga air beraroma jahe, lalu kecilkan api hingga sari jahe
benar-benar bercampur dengan air
3.
Saring dan
tambahkan gula secukupnya ke dalam air jahe. Dengan demikian Wedang Jahe siap dihidangkan.
Sedaaaaapppp . .
Catatan:
jumlah jahe bisa ditambah sesuai selera. Semakin banyak porsi jahe,
semakin pedas rasa wedangnya. Usahakan tidak berlebihan karena bisa menyebabkan
sakit pada lambung jika rasa jahe yang terlalu tajam/pedas. Selamat menikmati
minuman sehat warisan bangsa.
Setelah tahu mudahnya membuat Wedang
Jahe, kapan nih prakteknya? Segera ya! Boleh tiap hari kok. Bisa disimpan
di kulkas dan dihangatkan. Enggak ada larangan. Semangat mencoba!
Resep wedang sehat kita berikutnya adalah Wedang Jeruk Nipis. Tunggu
beberapa hari lagi yah.
Maree maree . .
Yayah
Depok, 25 September 2012
Untuk Indonesia yang lebih baik