Halaman

Senin, 21 Mei 2012

Tetap Harus Bersikap Adil bahkan Ketika Berada pada Posisi Harus Kalah, atau Dibenci Musuh Sekalipun

Tetap Harus Bersikap Adil bahkan Ketika Berada pada Posisi Harus Kalah, atau Dibenci Musuh Sekalipun

Konsep keadilan Islam, adalah bahwa seorang yang beriman kepada Tuhan, harus selalu menegakkan kebenaran karena Allooh, menjadi saksi dengan adil, seadil-adilnya, bahkan ketika dia harus kalah karena sikap adilnya itu. Pun ketika dia dalam posisi dibenci, keadilan tetap harus ditegakkan di atas kebencian orang lain itu.

Salah satu ayat Al-Quran yang memberi batasan tentang keharusan adil di atas adalah berikut:

'Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kalian jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allooh, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencian kalian terhadap satu kaum mendorong kalian untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allooh, sesungguhnya Allooh Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.' (Terjemahan Quran Surat Al-Maa'idah: 8)

Penjelasan ayat di atas:

'Hai orang-orang beriman, bersaksilah kalian dengan benar, dan takutlah kepada Allooh SWT dalam pelaksanannya. Hindarilah persaksian palsu. Oleh karenanya, laksanakanlah persaksian dengan adil dan benar. Janganlah celaan orang yang mencela membuat kalian berpaling dari Allooh SWT dan janganlah permusuhan kaum musyrikin dan kebencian orang-orang kepada kalian mendorong kalian bersikap tidak adil dalam persaksian bersama mereka maupun terhadap mereka. Tapi, sampaikanlah kebenaran meski kebenaran itu untuk kepentingan musuh kalian. Sebab, bersikap adil itu lebih dekat kepada takwa. Sikap adil-lah yang menegakkan langit dan bumi. Alloohpun memerintahkan kalian untuk bersikap adil. Jangan sampai faktor kekerabatan membuat persaksian kalian menguntungkaan keluarga kalian. Jangan pula kebencian seorang musuh terhadap kalian membuat persaksian kalian merugikannya. Bertakwalah kalian kepada Allooh SWT dan takutlah kepada-Nya dalam melaksanakan persaksian. Waspadalah terhadap persaksian palsu. Sesungguhnya tidak ada yang bisa disembunyikan dari Allooh SWT. Pengetahuan-Nya akan amal/perbuatan kalian atas kondisi kalian, pendengaran-Nya akan perkataan kalian, serta perhitungan-Nya atas semua perbuatan kalian itu mesti membuat kalian takut kepada-Nya.'


Sumber: Penjelasan Quran Surat Al-Maa'idah: 8, Tafsir. Muyassar, Dr. 'Aidh Al-Qarni, Cetakan I, Januari 2008, Qisti Press

Setelah membaca seksama batasan adil di atas, rasanya tidak mungkin lagi seorang yang beriman merasa senang ketika ada fasilitas bisnis seorang konglomerat 'hitam' yang dibumihanguskan oleh sekelompok orang yang anti kepada sang konglomerat.

Setelah membaca seksama batasan adil di atas, semoga tidak ada lagi perusakan harta benda milik individu atau korporasi, di mana sang perusak mengatasnamakan kelompok orang-orang beriman.

Umat Islam adalah umat terbaik, jika dia menjalankan tugas mengajak pada kebaikan, dengan cara-cara yang santun dan tukar pikiran yang baik, dan mencegah yang tidak baik. Umat Islam tidak disuruh menghancurkan hak-hak properti orang lain, menyusahkan orang lain, apalagi menganiaya orang lain, baik itu orang-orang baik maupun orang yang melakukan kesalahan.

Hukum harus ditegakkan di atas kebenaran dan keadilan. Yang salah diadili secara benar dan tidak ada yang boleh berbuat aniaya yang melanggar hukum.

Kita lihat berikut:

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, jika kamu menyuruh kepada yang ma'ruf/baik, dan mencegah dari yang munkar/tidak baik, dan beriman kepada Allah.” (Quran Surat Ali Imron: 110)
Maree maree . . .

Yayah
Depok, 21 Mei 2012
Untuk Indonesia yang lebih baik