MEMULIAKAN AHLI BAIT / AHLUL BAIT
Allahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad . .
Temans, by the way asereje, siapa saja sih Ahlul
Bait / Ahli Bait itu? Kenapa pula kita harus memuliakan Ahli Bait? Saya menulis ini setelah ada sedikit perdebatan dengan seorang teman yang ingin senantiasa memuarakan pendapatnya/pemikirannya ke Ali, Ali, dan Ali. Padalah Ali RA sendiri tidak ingin dikultuskan seperti itu.
Ini dia dalil dan kewajiban kita umat Islam memuliakan Ahlul Bait itu:
Allah ta’alaa berfirman: “Dan hendaklah
kaum MUKMINAH tetap di rumah kalian dan janganlah kamu berhias dan bertingkah
laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat,
tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah
bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kalian wahai Ahlul Bait dan
membersihkan kalian sebersih-bersihnya.” (Quran Surat Al-Ahzaab: 33)
“Demikianlah (perintah Allah). Dan
barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari
ketakwaan hati.” (Quran Surat Al-Hajj: 32)
Yang termasuk dalam golongan “Ahlul Bait” menurut Muhammad SAW adalah para isteri Nabi Muhammad SAW (Allahumma shalli ‘alaa muhammad wa ‘alaa aali Muhammad) dan semua orang yang diharamkan menerima sadaqah sesudahnya yaitu Keluarga Ali, Keluarga Aqil, Ja’far, dan Abbas.”
Dan ini lhoh dalil hadits tentang siapa saja Ahlul Bait dan kewajiban kita umat Islam memuliakan Ahlul Bait itu:
“Dari Yazid bin Hayan, dia berkata: ‘Aku
berangkat bersama Hushain bin Sabrah dan Umar bin Muslim ke tempat Zaid bin
Arqam. Ketika kami sudah duduk-duduk di dekatnya, lalu hushain berkata
kepadanya: ‘Hai Zaid, kau telah memperoleh kebaikan yang banyak sekali. Kau
dapat kesempatan melihat Rasulullah SAW, mendengarkan haditsnya, berperang
bersamanya, dan juga shalat di belakangnya. Sungguh kau telah memperoleh
kebaikan yang banyak sekali. Cobalah beritahukan kepada kami apa yang pernah
kau dengar dari Rasulullah SAW. Zaid lalu berkata: ‘Hai Putera sadaraku, demi
Allah, sungguh usiaku telah senja, masaku (bersama Rasuulullah SAW) telah lama
berlalu, aku juga sudah lupa sebagian apa yang pernah kuingat (kuhafal) dari
Rasulullah SAW. Maka dari itu, apa yang kuberitahukan kepada kalian, maka
terimalah; apa yang tidak kuberitahukan, hendaklah kalian jangan memaksaku
untuk menerangkannya.’ Selanjutnya, ia bercerita: ‘Rasulullah SAW pernah berdiri untuk berkhutbah di suatu
tempat sumber mata air yang disebut Khum, terletak antara Makkah dan Madinah.
Beliay SAW lalu bertahmid kepada Allah serta memuji-Nya, lalu menasihati dan
member peringatan, kemudian bersabda: ‘Amma ba’du. Ingatlah wahai sekalian
manusia! Sesungguhnya aku hanyalah seorang manusia. Tidak lama lagi aku bakal
didatangi utusan Tuhanku (yakni malaikat maut). Kemudian, aku pasti menyambut
kehendak-Nya (yakni diwafatkan). Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara agung,
Kitabullah yang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya. Maka ambillah Kitabullah
itu dan berpegang teguhlah kepadanya. Jadi Rasulullah SAW memerintahkan untuk
berpegang teguh seta mencintai Kitabullah.’ Selanjutnya beliau SAW bersabda:
‘Dan juga Ahlul Bait (keluargaku). Aku memperingatkan kaliansemua untuk
bertakwa kepada Allah dalam memuliakan ahli baitku. Sekali lagi aku
memperingatkan kalian semua untuk bertakwa kepada Allah dalam memuliakan ahli
baitku.’ Hushain lalu berkata kepad Zaid: ‘Siapakah Ahli Bait itu wahai, Zaid?
Bukankah isteri-isterinya itu termasuk ahli baitnya? ‘ Zaid menjawab: ‘Isteri-isterinya termasuk Ahli Bait Rasulullah dan semua orang
dari golongan yang diharamkan menerima sedekah sesudahnya.’ Hushain bertanya:
‘Siapakah mereka?’ Zaid berkata: ‘Mereka adalah keluarga Ali, keluarga Aqil,
Ja’far, dan Abbas.’ Hushain
mengatakan: ‘Mereka semua diharamkan menerima sedekah?’ Zaid berkata: ‘Ya,
benar.’” (Muhammad SAW, Riwayat Imam Muslim)
Dalam riwayat lain disebutkan: “Ingatlah,
sesungguhnya aku meninggalkan kepada kalian dua pusaka agung. Pertama
Kitabullah. Itu adalah tali agama Allah. Siapa mengikutinya berarti memperoleh
petunjuk. Siapa yang meninggalkannya pasti aia dalam kesesatan. “
“Dari Ibnu Umar radiyallahu ‘anhuma dari
Abu bakar ash-Shiddiq r.a. dalam sebuah hadits mauquf ‘alaihi bahwasanya dia
berkata: “Perhatikanlah Muhammad SAW dalam Ahli Baitnya. (Hadits Riwayat
Bukhari)
Makna urqubuhu ialah jagalah dan hormati
serta muliakanlah Ahli Baitnya Rasulullah SAW.
Sumber: Riyadhus Shalihin, Pustaka
As-Sunnah, Cetakan ke-2, Desember 2010
Itu tadi sedikit dalil yang mengabarkan
siapa saja para AHLI BAIT itu. Saya senang jika pembaca mau menambahkan dari
sumber-sumber lain . . maree maree . .
Yayah
Depok, 4 Desember 2012
Untuk Indonesia yang lebih baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar