Pahala Orang yang
Mengajarkan Kebaikan
dan Dosa Orang yang
Mengajarkan Keburukan
Allahumma shalli ‘alaa
Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad
Alquran
menyeru orang-orang beriman untuk berbuat baik dan mengajarkan kebaikan. Salah
satunya adalah Quran Surat An-Nahl ayat 125. Sebagai pengejawantahan perintah
di atas, Rasul menyampaikannya dalam sebuah hadits berikut:
“Siapa yang mulai membuat contoh dalam Islam
berupa amalan yang baik, ia memperoleh pahalanya dan pahala orang yang
mengerjakan itu sesudahnya (sepeninggalnya), tanpa mengurangi sedikitpun
pahala-pahala mereka yang mencontohnya. Dan siapa yang mulai membuat contoh
dalam Islam berupa amalan yang buruk, maka ia menanggung dosanya sendiri dan
dosa orang yang mengerjakan itu sesudahnya (sepeninggalnya) tanpa sedikitpun
mengurangi dosa orang yang mencontohnya.” (Hadits Riwayat Muslim)
Periwayatan
lebih lengkap dari hadist di atas adalah sebagai berikut:
Dari
Abu ‘Amr yaitu Jarir bin Abdullah r.a., dia berkata: “Kami perrnah berada pada
tengah hari di sisi Rasulullah SAW, kemudian datanglah kepada beliau satu kaum
yang telanjang, mengenakan kain shuf tebal dengan baris-garis, yang dilobangi
dari kepala (mengenakan baju kurung), sambil menyandang pedang. Kebanyakan
mereka dari suku Mudhar, atau memang semuanya dari Mudhar. Berubahlah rona
wajah Rasulullah SAW karena melihat mereka dalam keadaan miskin. Kemudian
beliau masuk (ke rumahnya) lalu keluar lagi, terus menyuruh Bilal
mengumandangkan adzan. Selanjutnya Bilal adzan dan iqamat, lalu shalat.
Kemudian beliau berkhutbah. Beliau SAW membacakan ayat: ‘Hai sekalian manusia!
Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri (Adam). Sesungguhnya Allah itu Maha Penjaga bagimu semua.’ (Quran Surat An Nisaa’:
1). Beliau membacakan pula ayat yang ada dalam surat Al-hasyr: ‘Hai orang-orang
yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan
apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).’
‘(Hendaklah)
ada orang yang bersedekah dengan dinarnya, dirhamnya, bajunya, sha’ gandumnya,
juga dengan sha’ kurmanya.’ bahkan beliau bersabda: ‘Sekalipun dengan potongan
kurma.’
Selanjutnya
ada pula seseorang dari kaum Anshar yang datang dengan suatu wadah (pundi) yang
tapak tangannya hampir tidak kuasa mengangkatnya, bahkan sudah tidak kuat.
Selanjutnya berduyun-duyunlah orang
memberikan shadaqahnya masing-masing, hingga aku melihat ada dua tumpukan
makanan dan pakaian. Aku melihat wajah Rasulullaah SAW berseri-seri,
seolah-olah wajah beliau bersinar bersih sekali. Kemudian beliau bersabda: ‘Siapa
yang mulai membuat contoh dalam Islam berupa amalan yang baik, maka ia
memperoleh pahalanya dan pahala orang yang mengerjakan itu sesudahnya (sepeninggalnya),
tanpa mengurangi sedikitpun pahala-pahala mereka yang mencontohnya. Dan siapa yang
mulai membuat contoh dalam Islam berupa amalan yang buruk, maka ia menanggung
dosanya sendiri dan dosa orang yang mengerjakan itu sesudahnya (sepeninggalnya)
tanpa sedikitpun mengurangi dosa orang yang mencontohnya.’” (Hadits Riwayat
Muslim)
Sumber: Terjemahan Kitab Riyadhus
Shalihin, Imam An-Nawawi, Tim Pustaka as-Sunnah Bab 19 hal. 192 – 194, Cetakan
ke-2 Desember 2010)
Semoga
membawa manfaat. Komputer saya (saya) belum bisa menghadirkan versi tulisan
Arabnya.
Maree maree . .
Depok, 13 November 2014 /
20 Muharram 1436 H
Suriyah aka Yayah
Untuk Indonesia yang lebih
baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar