Halaman

Kamis, 13 November 2014

Pahala Orang yang Mengajarkan Kebaikan dan Dosa Orang yang Mengajarkan Keburukan

Pahala Orang yang Mengajarkan Kebaikan
dan Dosa Orang yang Mengajarkan Keburukan

Allahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad

Alquran menyeru orang-orang beriman untuk berbuat baik dan mengajarkan kebaikan. Salah satunya adalah Quran Surat An-Nahl ayat 125. Sebagai pengejawantahan perintah di atas, Rasul menyampaikannya dalam sebuah hadits berikut:
 “Siapa yang mulai membuat contoh dalam Islam berupa amalan yang baik, ia memperoleh pahalanya dan pahala orang yang mengerjakan itu sesudahnya (sepeninggalnya), tanpa mengurangi sedikitpun pahala-pahala mereka yang mencontohnya. Dan siapa yang mulai membuat contoh dalam Islam berupa amalan yang buruk, maka ia menanggung dosanya sendiri dan dosa orang yang mengerjakan itu sesudahnya (sepeninggalnya) tanpa sedikitpun mengurangi dosa orang yang mencontohnya.” (Hadits Riwayat Muslim)

Periwayatan lebih lengkap dari hadist di atas adalah sebagai berikut:
Dari Abu ‘Amr yaitu Jarir bin Abdullah r.a., dia berkata: “Kami perrnah berada pada tengah hari di sisi Rasulullah SAW, kemudian datanglah kepada beliau satu kaum yang telanjang, mengenakan kain shuf tebal dengan baris-garis, yang dilobangi dari kepala (mengenakan baju kurung), sambil menyandang pedang. Kebanyakan mereka dari suku Mudhar, atau memang semuanya dari Mudhar. Berubahlah rona wajah Rasulullah SAW karena melihat mereka dalam keadaan miskin. Kemudian beliau masuk (ke rumahnya) lalu keluar lagi, terus menyuruh Bilal mengumandangkan adzan. Selanjutnya Bilal adzan dan iqamat, lalu shalat. Kemudian beliau berkhutbah. Beliau SAW membacakan ayat: ‘Hai sekalian manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri (Adam). Sesungguhnya Allah itu Maha Penjaga bagimu semua.’ (Quran Surat An Nisaa’: 1). Beliau membacakan pula ayat yang ada dalam surat Al-hasyr: ‘Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).’
‘(Hendaklah) ada orang yang bersedekah dengan dinarnya, dirhamnya, bajunya, sha’ gandumnya, juga dengan sha’ kurmanya.’ bahkan beliau bersabda: ‘Sekalipun dengan potongan kurma.’
Selanjutnya ada pula seseorang dari kaum Anshar yang datang dengan suatu wadah (pundi) yang tapak tangannya hampir tidak kuasa mengangkatnya, bahkan sudah tidak kuat. Selanjutnya  berduyun-duyunlah orang memberikan shadaqahnya masing-masing, hingga aku melihat ada dua tumpukan makanan dan pakaian. Aku melihat wajah Rasulullaah SAW berseri-seri, seolah-olah wajah beliau bersinar bersih sekali. Kemudian beliau bersabda: ‘Siapa yang mulai membuat contoh dalam Islam berupa amalan yang baik, maka ia memperoleh pahalanya dan pahala orang yang mengerjakan itu sesudahnya (sepeninggalnya), tanpa mengurangi sedikitpun pahala-pahala mereka yang mencontohnya. Dan siapa yang mulai membuat contoh dalam Islam berupa amalan yang buruk, maka ia menanggung dosanya sendiri dan dosa orang yang mengerjakan itu sesudahnya (sepeninggalnya) tanpa sedikitpun mengurangi dosa orang yang mencontohnya.’” (Hadits Riwayat Muslim)

Sumber: Terjemahan Kitab Riyadhus Shalihin, Imam An-Nawawi, Tim Pustaka as-Sunnah Bab 19 hal. 192 – 194, Cetakan ke-2 Desember 2010)

Semoga membawa manfaat. Komputer saya (saya) belum bisa menghadirkan versi tulisan Arabnya.


Maree maree . .
Depok, 13 November 2014 / 20 Muharram 1436 H
Suriyah aka Yayah
Untuk Indonesia yang lebih baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar