Halaman

Minggu, 04 Maret 2012

Tak ada yang bisa Membendungnya: "Duuuutttt . ."

Tak ada yang bisa Membendungnya: "Duuuuuutttttt . . "




Sebenarnya aku malu membicarakan topik ini. Tapi agaknya penting deh. Gak papa kan kalau kita bahas sedikit?

Dulu seorang Profesor Dokter yang mengisi acara Oprah Show bilang bahwa normalnya seseorang "Duuuutttt" dalam sehari sebanyak 12 kali. Kurang dari itu berarti kurang sehat, lebih dari itu berarti kelebihan. Dokter lain mungkin punya pendapat berbeda sehubungan dengan jumlah 'duuuutttt . . ' ini.


Siang ini ketika aku berada di dalam restroom gedung kantor yang terdiri dari empat toilet, aku mendengar bunyi "duuuutttt" dari toilet sebelah. Mudah-mudahan orang yang kehilangan itu merasa bahagia, sebagaimana bahagianya seseorang yang mendapatkan hadiah uang. Dengan kehilangan itu, berarti dia sehat. Karena sehat, dia tidak perlu ke dokter memeriksakan kesehatannya. Karena tidak perlu ke dokter, dia tidak perlu mengeluarkan uang untuk menebus biaya obat dan biaya jasa dokter. Selain itu, karena dia sehat, hal itu memungkinkan dia untuk beraktivitas normal, memakan makanan apa saja yang dia senangi, atau tidak memakan apa yang tidak dia senangi.


Seseorang yang menjalani operasi disyaratkan bisa kentut dulu sebelum diperkenankan makan dan minum. Aku kurang tahu sejauh apa dan sejauh mana seseorang mampu memenuhi target itu. Apakah semua pasien yang menjalani operasi pasti bisa "duuuuuttttt . . " sehingga mereka bisa makan dan minum? Bagaimana kalau "duuuutttt . ."nya baru bisa terjadi beberapa hari setelah operasi? Pasiennnya kehausan an kelaparan gak? Sepertinya ada solusi lain untuk hal ini ya. Mungkin suatu saat aku akan tahu. Akan akuc ari tahu.


Luar biasa. Sebuah "duuuutttt . . " yang merupakan anugerah dari Tuhan yang Maha Kuasa, yang tidak mampu kita kontrol, kita tahan, dan alami terjadi begitu saja memberi indikasi sehat dan tidaknya seseorang dengan cara yang luar biasa.


Syariat Islam memandang "duuuutttt . . " yang merupakan pelepasan angin kotor yang berpotensi meracuni tubuh itu sebagai proses yang penting. Peristiwa "duuuutttt . . " ini termasuk peristiwa yang membatalkan wudlu dan karenanya seseorang yang akan melakukan aktivitas peribadatan yang mewajibkan wudlu, harus berwudlu lagi.

Oh ya, jangan lupa berdoa kalau lagi wudlu ya. Indah sekali doa yang diajarkan Muhammad SAW untuk kita-kita kalau sedang berwudlu:

"Yaa Allooh, ampunilah dosaku, lapangkanlah rumahku, dan berkahilah rejekiku." Aamiin


By the way, sudah 'duuuutttt . . " belum? Jangan bilang-bilang yah. Malu. Jangan lupa hitung "duuuutttt'nya. 

Maree maree . . .




Yayah
Jakarta, 5 Februari 2012
Untuk Indonesia yang lebih baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar