Halaman

Selasa, 21 Februari 2012

Karena Penjualnya Ayu

Karena Penjualnya Ayu


Rencanaku siang ini adalah libur makan siang.

Aku akan maksimalkan makan buah  yang menyehatkan, menyegarkan, mencantikkan, dan membiarkanku tetap fit sepanjang hari. Tapi Tuhan merkehendak lain. Dia melaparkanku pada jam 16 hari ini sehingga karenanya aku musti mencari sesuap nasi dan seonggok daging rawon yang menggiurkanku.

Tak biasanya aku makan banyak di siang bolong. Tapi, siang menjelang sore ini aku makan buanyak, plus berbagai pelengkap tambahan yang biasanya aku lirikpun enggak. hari-hari biasanya sih sudah biasa pasti warungnya buersih dan ruapi. Hari ini aku lihat ada yang lebih dari Ibu, penjualnya. Dengan baju batik China, begitu aku sebut karena aku lihat ornamen-ornamen Putri China dan daun-daun pohon bambunya, dia kelihatan segar. Batiknya warna biru segar, cantik, dan apa ya? Pokoknya elok deh.

Tapi setelah aku pikir-pikir, apa karena aku lapar ya? Hehehe, mungkin karena lapar plus doyan plus Ibunya Ayu plus plus plus dah . . .


Maree maree . .

Yayah
Jakarta, 21 Februari 2012
Untuk Indonesia yang lebih baik
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar