Halaman

Jumat, 17 Februari 2012

Taklukkan Insomnia! Maree . . (Bagian I)

Taklukkan Insomnia! Maree . .
(Bagian I dari 2 Tulisan, Biar Gak Kepanjangan Bacanya ya . . )


“Profesor Doktor Selo Sumardjan mendefinisikan kebahagiaan sebagai keadaadn di mana seseorang mendapatkan apa yang diinginkannya. Turunan definisi di atas, menurutku, bahagia adalah keadaan ketika seseorang bisa tidur kala dia menginginkannya, kapan saja, di mana saja. Aku bangeeeeettttt . . .”

Sebagian dari kita pernah ada yang mengalami gangguan susah tidur atau istilahnya insomnia. Insomnia itu bisa disebabkann karena gangguan fisik kelelahan misalnya, atau karena gangguan psikis karena masalah pekerjaan, keluarga, keuangan, politik, atau persoalan-persoalan lainnya.


Dulu aku pernah berduka karena hampir sama sekali tidak bisa menahan hasrat tidur ketika kantuk melanda. Di rumah, di jalan raya, di taksi, di kendaraan umum, di kantor, di mall, atau di meja belajar, atau bahkkan di tempat tidur, aku tidak akan pernah sannggup menahan kantuk barang sekejap pun. Lebih repot lagi kalau besoknya harus ulangan, ujian, atau deadline pekerjaan. Tidak sampai hitungan lima menit setelah aku duduk di kendaraan, mataku mulai berjuang melawan dewa kantuk yang hebat. Tidak lama setelah aku ketak-ketik di netbook, atau laptop, atau Blackberry, kantuk akan datang menyerang tiba-tiba. Kalau sudah begitu, aku akan segera memasukkan barang-barang di tanganku atau di pangkuanku ke dalam tas, demi menghindari kehilangan barang-barang tercinta.


Aku iri pada teman-temanku yang masih bisa bertahan dengan kantuknya ketika mereka merasa harus menyelesaikan pekerjaannya, harus menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya, atau berkutat dengan hal lainnya, selain bantal dan sebangsanya. Bahkan ketika aku sarankan untuk segera tidur, dan melanjutkan pekerjaannya sebelum shubuh esok harinya. Mereka mengatakan tidak bisa begitu karena tidak yakin akan bisa bangun pagi. Sangat susah bangun pagi. Tidak bisa! Tidak bisa! Dan pada kesempatan yang berbeda, mereka kagum pada kebisaanku bangun pagi, bahkan sangat pagi, dan lalu bisa melakukakan banyak hal karenanya.


Well, the grass is always greener on the other side of the fence. Yang tidak bisa nahan kantuk, menganggap hebat mereka yang mampu bertahan hidup dalam kantuk. Yang tidak bisa bangun pagi-pagi, melihat orang yang bisa bangun pagi laksana pahlawan kepagian!


Lanjut baca bagian II ya! Semoga bahagia, maree maree . . &^_^&




Yayah
Depok, 18 Februari 2012
Untuk Indonesia yang lebih baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar