Halaman

Jumat, 17 Februari 2012

Taklukkan Insomnia! Maree . . (Bagian II)

Taklukkan Insomnia! Maree . .
(Bagian II dari 2 Tulisan, Biar Gak Kepanjangan Bacanya ya . . )

“Profesor Doktor Susilo Sumardjan mendefinisikan  kebahagiaan sebagai keadaadn di mana seseorang mendapatkan apa yang diinginkannya. Turunan definisi di atas, menurutku, bahagia adalah keadaan ketika seseorang bisa tidur kala dia menginginkannya, kapan saja, di mana saja. Aku bangeeeeettttt . . .”
Aku yang sangat menggemari tidur, 'pellor" alias asal nempel langsung molor, sangat ingin berbagi tentang cara-cara mencintai dan dicintai dewa kebahagiaan yang berjudul ‘tidur’.  Aku yang pernah merasakan tidak enaknya dilanda insomnia beberapa minggu saja, merasakan kegelisahan yang sangat, kelelahan yang amat karena insomnia.
Ini nih berbagai tips mengusir insomnia, mengintip kebiasaan orang-orang muda an orang-orang tua:
1.       Tips dari ibu Mien Sugandhi, mantan Menteri Pemberdayaan Wanita. Beliau sengaja membaca uku-buku berat yang tidak dia sukai topik-topiknya. dengan demikian,  baru sebentar membaca, kantuk langsung menghampirinya.
2.       Cara murid-muridku, yang masih pada ababil, ka lau lagi insomnia mereka berhitung yang lucu-lucu. Di antaranya: ‘Satu kambing, dua kambing, tiga kambing, empat kambing, . .“ sampai terlelap. Entah siapa yang mengajarkannya. Sesekali aku  mengajarkan cara yang berbeda dengan member komentar ke status facebooknya.
3.       Cara Miranda Gultom, mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia. “Lupakan masalah hari ini. Esok pagi aka nada amsalah baru lagi.”  Oke, Bu. Maree mare . .
4.       Teknik hipnotis ala Rommy Rafael. Aku tahu hal ini ketika adik temanku yang di Seni Rupa ITB mengalami insomnia. Setelah kasak-kusuk sana-sini, ia disarankan mengikuti terapi hipnotis ke Rommy Rafael. Meskipun belum jadi dilakukan karena keterbatasan waktu dan jarak, tetapi ini salah satu cara yang aku tahu. Gak ada salahnya aku bagi kan? Oke oke oke? Okke dah . .
5.       Pijit-pijitku. Ketika aku mengalami insom nia ramadhani, eh, insomnia maksudku, aku dipijit bagian punggung atas sekitar tulang belikat, dan sejak saat itu, kebahagiaan kuraih. You know kan kebahagiaan yang aku maksud di tulisan ini? . . .  &^_^&
6.       Teknik aku selanjutnya sih gampang, seru, dan mudah, dan baik.
Begini ceritanya: kalau kita ngobrol, ngerumpi, dan nonton film biasanya kita tahan melek. Tapi begitu kita lakukan aktivitas baik-baik, semisal belajar, baca Quran, atau berdzikir/menyampaikan puja-puji pada Allooh, kontan kantuk mendera. Nha, tak ada salahnya kan mulut  kita komat-kamit menyebut nama-nama Allooh, mengucap syukur, atau memohon ampunan, hati kita  membenarkan makna-maknannya, meresapinya, dan kita dapat pahala. Cara-cara 1, 2, dan 3 di atas bisa saja dicoba. Bedanya adalah bahwa tips ke-5 ini insya Allooh bernilai ibadah yang besar, dan disenangi Allooh.

Cara? Lantunkan dzikir (ucapan subhaanallooh, alhamdulillaah, Alloohu Akbar, astaghfirullooh, atau kalimat-kalimat baik lainnya) ribuan kali, jauh di atas kebiasaan, sampai tak terasa kita lelah dan mungkin bosan, dan keduanya akan mengantarkan kita ke alam z z z zzzzzzz . . . Jangan patok bilangan yang sedikit, jangan berhenti walau lelah atau bosan, patok angka besar, 1000X misalnya. Insya Allooh, ketika “tiba-tiba” kita terbangun, badan terasa enteng dan seger, pun bernilai ibadah di mata Tuhan.

Sila dicuba! Masing-masing kita punya gaya! Semoga bahagia, maree maree . . &^_^&


Yayah
Depok, 18 Februari 2012
Untuk Indonesia yang lebih baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar